Suami yang pengertian dan peduli.
That is all.
Maka, saya lebih pengin share ke laki-laki yang belum merasakan punya pasangan yang hamil :)
- Hamil itu berarti kondisi tubuh yang "cuma-dia-dan-Tuhan-yang-tahu". Bener-bener kejutan di setiap harinya. Pagi ini istri bisa bilang "enak kalau makan pir, nggak mual", tapi jangan senang dulu, karena besoknya, ketika kamu sudah belikan sekilo pir, bisa jadi dia langsung mual begitu mencium baunya. Some women do not drama this but some others may :) Selain mual, lemas, sakit kepala, lesu dan gejala-gejala mirip kurang darah dan kurang duit lain juga kerap menghantui. Kondisi mental dan fisik mesti siap untuk segala kemungkinan, seperti tiba-tiba pengen pingsan di tengah-tengah perjalanan di atas kereta listrik (well, that was happening on me).
- Hamil itu mual. Menurut cerita sesama perempuan yang (pernah) hamil, nggak semua mengalami mual. Namun, terlalu banyak yang mengalami mual ringan sampai sedang di awal kehamilan sampai dengan waktu yang tidak menentu. Ada beberapa dokter kandungan yang memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa mual, seperti vitamin B, namun banyak juga yang enggak mempan. Mual ini bisa dipicu oleh banyak sebab, mulai dari bau sampai sebab enggak jelas, seperti melihat gambar ikan (yeah, se-enggak ilmiah itu memang). Karena ke-enggak-jelasannya, maka perempuan hamil dan pasangannya harus siap setiap saat dengan peralatan tempur seperti, minyak angin, kantong plastik hitam, tisu kering, tisu basah, cemilan manis dan minuman. Muntah di metromini? Atau di atas jok suede Mercedes kesayangan? Mungkin banget.
- Hamil itu butuh kenyamanan ekstra. Makanya, perempuan hamil seneng banget dimanja, seperti dipijat ringan atau dielus-elus sampai ketiduran. Ente pegel? Yah, kite lebih pegel, Bang. Jadi, jangan heran bagi yang pasangannya nggak pernah rewel, eh semenjak hamil, rewelnya minta ampun. Karena tubuh perempuan hamil itu luar biasa enggak jelas rasanya di hampir setiap bagian. Pinggang pegel, leher pegel, kaki pegel, pantat pegel. Bahkan tiduran pun kadang bukan solusi kenyamanan yang efektif. Kalau punya pasangan laki-laki yang pelit sentuhan, hiks, sedih deh.
- Hamil berarti penampilan sedikit lebih enggak oke dibanding sebelumnya. Buat yang mengalami mual, sudah pasti muka jadi nggak segar. Malas dandan. Lebih suka pakaian longgar. Apalagi kalau, konon, anaknya laki-laki. Bisa hore deh penampilan si perempuan. Buat yang enggak mual dan berat badan nggak bertambah banyak, bukan berarti percaya diri tetap dalam level maksimal. Kenapa? Pengaruh perubahan hormon dan 'rebutan' nutrisi dengan si bayi sering menimbulkan gejala kulit kusam, kering sampai rambut rontok. Jadi, stop dulu kritik penampilan, apalagi melintirin kepala begitu ketemu Laura Basuki di mal :))
- Hamil itu, ng, kekurangan gairah seksual. Yak! Jangan syok. Tapi begitulah. Jadi sabar aja kalau pasangan mulai gerah, pakai lingerie terus setiap tidur, tapi... nggak mau disentuh. Wkwkwkw.
- Sebagai puncak dari semua dampak kehamilan di atas, pastinya berimbas ke emosi. Jadi gampang ngambek, marah, sampai nangis. Disinilah fungsinya pasangan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan senang. Supaya bumil (ibu hamil) nggak merasa being alone atau sengsara sendirian karena hal-hal yang dialami di atas. Apalagi, mental bumil sangat berpengaruh ke kondisi bayi. Jadi, sebisa mungkin dijaga supaya jauh dari stres :)
Yang hamil banyak bersyukur. Yang nemenin hamil banyak pengertian.
love,
_tita