Saya baru tahu rasanya dikenang. Benar-benar menyenangkan. Apalagi oleh teman lama. Lama dalam arti sudah lama berkenalan dan sudah lama pula tidak bertemu. Rindu? Tidak juga. Sosoknya hanya jarang-jarang melintas di kepala.
Siang tadi, menjelang pukul 12, saya mendapat sebuah pesan singkat melalui layanan messenger elektronik dari seorang teman lama. Katanya, dia melihat seseorang lalu teringat saya. Dan disertakan gambar orang dimaksud. Begitu melihat gambar, saya langsung tertawa. Saya tahu betul apa yang membuatnya terkenang saya. Sepatu bootnya si orang. Mirip dengan punya saya. Saya terharu karena boots saya membuat dia mengenang saya. Bertahun-tahun kemudian.
Kemarin sore, sekitar jam pulang kantor, saya memperoleh sebuah mention pada Twitter. Seorang teman lama juga. Katanya, dia ingin berkicau tentang paragraf terakhir cerpen saya. Ah. Dia masih simpan draft cerpen culun saya? Dan dalam kondisi tertentunya, dia ingat membuka kembali filenya. Setengah tahun lalu, teman lama yang sama mengingatkan saya untuk kembali menulis. Begitu dia mengenang saya, karena saya suka menulis. Bertahun-tahun kemudian.
Memang hanya teman-teman lama. Bukan tempat rutin membuang sampah kala PMS. Tapi. Justru itulah. Ketika ternyata saya dikenang mereka, saya senang. Terharu tepatnya.
Maka, saya tidak akan ragu mengenang orang. Dan mengungkapkan kenangan saya kepadanya. Karena dia pasti senang, seperti saya.
Love,
Tita
Huge thanks:
Anna plus Sahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar