Kamis, 22 September 2011

kereta pukul tujuh belas lebih tiga puluh

hampir dua tahun ini saya naik kereta
bersebelahan dengan orang-orang
teman
teman baik
teman lama tak ketemu
orang asing
perempuan dengan baju bagus
pada kereta pukul delapan belas lebih dua puluh lima

tapi belum pernah seorang yang
tidak terdeskripsikan seperti kamu
pada kereta tak biasa
kereta pukul tujuh belas lebih tiga puluh

ada sedikit cerita
pamer senyum
lalu sentuhan pelan di lutut
sudah azan magrib, katamu

kemudian ada banyak cerita
beberapa puntung rokok
perjumpaan dengan fernando
perjalanan yang berputar untuk sampai rumah
dan
lambaian tangan lalu terimakasih

kereta pukul tujuh belas lebih tiga puluh
hanya itu
satu kali
kereta pertama dan terakhir
sayang sekali. padahal keretamu selalu penuh.


---sudirman kavling 22-23