Selasa, 16 Desember 2008

tentang celana pendek di kosan ^^

Saya tinggal di Bandung di sebuah kos-kosan di Jl. Tubagus Ismail XIV No. 12. Kosan ini sudah sangat enak dan nyaman menurut saya, apalagi ditambah fasilitas internet unlimited jadi saya bisa OL sampai bodoh. Belum lagi teman satu kosan yang memang menyenangkan.
Saya tinggal disini hampir sepanjang kuliah di Bandung atau hampir empat tahun. Banyak cerita lucu sampai aneh tentang kosan saya. Cerita terbaru adalah mengenai peraturan tambahan di kosan. Peraturan itu adalah dilarang memakai celana pendek di dalam kosan. *lho?

Jelas saya langsung bilang 'lho?'. Kosan saya adalah kosan perempuan dan semua penghuninya adalah perempuan, termasuk mbak mbak yang kerja dan si tante dan anaknya yang menjaga kosan. Kenapa juga nggak boleh pakai celana pendek?

Eh, ternyata hal ini disebabkan oleh kejadian beberapa hari lalu. Anak tante yang menjaga kosan saya asmanya kumat sampai harus dibawa ke RS dan kebetulan yang membawa anak itu adalah orang-orang yang tinggal di perkampungan dekat kosan saya (emang-emang sih kebanyakan). Setelah kejadian itu, seorang tante, yang entah memiliki hubungan kekeluargaan apa dengan pemilik kos saya, berkata kalau mulai hari itu tidak boleh ada anak kosan yang pakai celana pendek karena kalau ada kejadian seperti itu lagi (pingsan, penyakit kumat) pemilik kosan pasti sangat malu. Kebetulan memang waktu itu si anak tante sedang pakai celana pendek.

Tapi, pikiran saya, bukannya wajar di dalam rumah kita pakai celana pendek? Hal ini, menurut saya, sama saja dengan di kolam renang memakai pakaian renang. Kalu terjadi sesuatu dengan orang yang sedang berenang itu juga mau tidak mau dia akan digotong ramai-ramai dalam kondisi memakai baju renang. Ya kan?

Hh, saya cuma bisa geleng-geleng kepala dengar soal peraturan baru ini. Yah, biarin deh. Yang penting, saya nggak berminat mematuhi peraturan itu ^^

sincerely yours,
pritta.kartika

Minggu, 09 November 2008

Belly Dance

Saya sedang senang-senangnya dengan tarian yang satu ini; Belly Dance.
Yup!
Seru.. And somehow, it could make you feel sexy! Ahaha ^^
Tapi best partnya adalah, merasa seksi berarti merasa punya kelebihan yang oke dan itu bagus banget untuk nge-push percaya diri, dan best part yang kedua adalah, perasaan senang yang timbul. Apalagi kalau ber-belly dancing bareng temen-temen satu kosan. So Yipp! Hahaha..

Caranya:
  • Belilah VCD Tutorial Belly Dance yang pas untuk Beginner. Jangan main beli yang versi canggih, takutnya pinggang kalian malah copot. Hehehe.
  • Ajak teman satu kosan, siapkan TV besar dan VCD/DVD player. Jangan mendadak yang ngajaknya! Lebih seru pakai invitation via Facebook atau Friendster, biar semangat dan tetep eksis! ^^
  • Mulailah dengan Fun di pagi hari di hari Minggu. Jangan malu malu pakai baju senam super seksi atau bahkan pakai syawl yang ada payet-payet seperti yang suka dipakai para Belly Dancer.
  • Semangat! Bayangkan tubuh kalian akan lebih asik, enteng, seksi dan sehat. Lumayan kan untuk bikin surprise ke suami nanti. Hehehe ^^
  • Jangan gampang nyerah ya! Pertama kali mencoba memang rasanya pinggang sakit dan nggak enak ngapa-ngapain. Tapi jangan lupa, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian!
  • Terakhir, HAVE FUN!!! xp

sincerely yours,
pritta.kartika

Jumat, 31 Oktober 2008

'tempat nyaman'

selamat malam,

hari ini saya menghabiskan waktu dengan seorang teman.
teman yang..em..nggak bisa dibilang dekat sekali, tapi saya merasa dia adalah salah satu 'tempat nyaman' saya.

tiba-tiba saya merasa belajar sesuatu..

saya seperti tersedot ke masa lalu, tepatnya ketika saya SMP dan SMU. ketika itu, saya selalu punya gang alias peer group. kemana pun saya selalu bersama-sama teman satu peer saya, hampir tidak pernah dengan yang lain, walaupun teman sekelas. dampaknya, saya suka bengong sendirian kalau temen-temen satu peer group saya sedang tidak ada. saat itu bukannya saya tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain, tapi tepatnya saya 'enggan' bersosialisasi dengan yang lain. kalaupun ada ngumpul-ngumpul bareng dengan orang lain diluar peer group, saya akan merasa seperti ikan lele yang ditaruh di dalam kolam bersih, kehilangan jati diri. ujung-ujungnya jadi nggak nyaman sendiri dengan suasana.

ingatan saya mulai menyentuh saat awal-awal di kampus..

saya juga masih seperti waktu SMA dan SMP. parahnya, saya sampai tidak hapal teman satu kelas saya. waktu itu yang saya ajak bicara dan pergi main hanya beberapa orang teman. lagi-lagi kebiasaan ber-peer group muncul lagi tanpa disadari.

sekarang,
saya mahasiswi tingkat 4 dan saya masih setia dengan teman-teman dekat saya saat di semester I. tapi ada banyak perbedaan dengan saya waktu di SMP atau SMA. saya mulai bisa masuk ke komunitas lain tanpa ada satupun teman peer saya yang menemani. saya mulai bisa survive di dalam komunitas lain, hal yang sebelumnya nggak pernah sanggup saya lakukan. dan yang terkeren menurut saya, saya bisa punya banyak 'tempat nyaman', salah satunya dengan teman saya yang saya ceritakan di awal tadi.

sekarang..
saya merasa kemana pun saya pergi, saya nggak perlu khawatir karena saya punya banyak 'tempat nyaman' untuk sekedar mampir, 'nyampah' sampai pinjam uang.
mungkin ini yang namanya 'grow up'.
saya sendiri perlu menelaah dan mengingat lebih jauh kenapa saya bisa sukses membangun banyak 'tempat nyaman'.

Regards,
Tita

Kamis, 30 Oktober 2008

First Spell

Here comes my First Spell
Come and take you out of the Hell
You can just ring my bell
And i'll bring you out from your Hell
Lead you to Heaven in Daily Spell...


Enjoy.

Regards,
Tita