Selasa, 24 Januari 2017

Review: Lomoto Terrace Studio

Papa saya mempunyai 3 orang saudara kandung, perempuan semuanya, dari ayah dan ibu yang sama. Anak pertama yang biasa saya panggil dengan panggilan Wo Ani, anak kedua adalah Papa saya sendiri, anak ketika Te Iin dan anak bungsu Te Ima. Dari persaudaraan seibu-sebapak ini, lahir empat belas cucu, yang 12 diantaranya perempuan dan hanya ada 2 laki-laki :)

Beberapa minggu lalu, Te Ima menggagas ide untuk foto studio bersama seluruh cucu dari Gaek Ahmad St. Saidi dan Nenek Aminah (ini adalah nama kakek dan nenek saya, ayah dan ibu Papa saya). Kami, para keponakan, sih, seneng aja disuruh foto. Apalagi kalau fotonya oke dan bisa dipost di media sosial. Agar kekinian! :)

Tak dinyana, terutama bagi saya yang tumbuh narsis ala studio foto di Bandung dan sangat akrab dengan Jonas Photo, foto studio di Jakarta (ehm, Jakarta pinggir tepatnya) ternyata enggak begitu ekonomis. Hiks. Salah satu studio foto menawarkan harga 1 juta rupiah untuk foto dengan jumlah model maksimum 10 dan untuk tambahan model dikenakan biaya 100k per orang. Artinya, kami harus mengeluarkan kocek foto 100k/orang. Apesnya bagi para kakak sulung adalah kalau harus jajanin adik-adiknya. Kempes deh kantong :(

Akhirnya kami putar otak. Gimana caranya bisa foto studio ciamik dengan bujet lebih murah. Jonas Photo di Summarecon Mal Serpong sempat jadi opsi sih. Ada beberapa paket yang menarik buat dicoba yang saya dapat infonya dari sini. Namun, setelah diobrolin, ternyata jiwa fotomodel profesional kami berontak! Maksudnya, kami nggak pengen jumlah posenya dibatasi. Bahahahaha. Maunya sesuka hati sampai cangkeul baru berhenti foto. Kikikikik. Kemudian diputuskanlah untuk mencari studio foto yang disewakan dan setelah mempertimbangkan harga dan lokasi studio, pilihan kami jatuh pada Lomoto Studio Terrace.

Lomoto Studio Terrace ini salah satu studio yang dipunya Lomoto Studio yang berlokasi di Sawangan. Kebetulan 14 sepupu ini tinggal di areal Ciputat, Pondok Cabe dan Depok, jadi Sawangan is quite near from all of our neighborhood. Kami menyewa studio di lantai 2 yang luasnya 4x8  meter (kurang lebih) dan memiliki tema shabby chic. Iyaaa, Lomoto Studio ini "jualannya" adalah studio foto tematik. Kalau di Lomoto Studio Terrace lantai 3 ruangannya lebih luas dengan tema semi outdoor (red bricks wall) dan harga lebih mahal dari lantai 2 tentunya. Nah, untuk harga, sewa studio foto Lomoto Studio Terrace lantai 2 untuk waktu 3 jam (minimal) adalah IDR500k. Jika peserta kamu lebih dari 20 orang, maka Lomoto mengenakan harga IDR900k untuk biaya sewanya. Lebih mahal karena dari pihak Lomoto akan menyediakan ruangan ganti dan AC tambahan. Begitu katanya.

Eh, terus sewa studio aja? Nggak ada fotografernya? Iyaaaa. Itu toktok cuma untuk sewa studio dan perlengkapannya. Yang motret? Suaminya salah satu sepupuku, ahahaha, jadi lumayan nggak ada biaya tambahan  yang perlu keluar untuk jasa fotografer. Eh, tapi saran saya sih yang motret biarpun bukan fotografer profesional banget tapi harus paham lighting studio foto dan editing ya. Kalau enggak, takutnya waktu sewa studionya kebanyakan buat coba-coba lighting :(

Naah, berikut beberapa foto yang diambil di Lomoto Studio Terrace. Oh iya, total "kerusakan" untuk foto-foto kali ini adalah IDR54k per orang! Berasaaa banget deh hemat 50% dari bujet foto studio sebelumnya. Itupun udah ditambah biaya sewa kamera yang ciamik (tapi sayang saya nggak tahu dimana sewa kameranya).

Gambar oleh: @arvitophotography
Lomoto Studio Terrace juga punya background polos dengan berbagai pilihan warna :)
Gambar oleh: @arvitophotography
Gambar oleh: @arvitophotography
Dapet bonus foto berdua Ishbir. Rejeki anak soleh yaa :)
Gambar oleh: @arvitophotography

Lomoto Studio Instagram @lomotostudio


Love,
Tita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar