Kamis, 05 Januari 2017

Review: Legok Kondang Lodge Glamping di Ciwidey

Sebagai prolog,

Saya baru tahu kalau metode menambahkan foto ke dalam blog post sekarang amat mudah karena bisa mengakses juga file foto pada Google Photos (backed  up from your smartphone). YEAY! Jadi lebih gampang dong, ndak perlu masupin poto dulu ke PC kemudian upload. Harusnya saya nggak punya alasan lagi untuk malas ngeblog. Ya ya ya?

Oke. Blog post pertama di tahun 2017 ini saya putuskan akan bertema "liburan" dengan harapan (drumroll....) di tahun 2017 akan banyak jalan-jalan. Amin!

Sebenarnya, yang akan diulas dalam postingan kali ini adalah liburan yang sudah dilakukan berbulan-bulan lalu, tepatnya tanggal 22-23 Oktober 2016. Tujuan liburan adalah tempat glamping (glamour camping) yang sudah saya idam-idamkan untuk dikunjungi sejak 2014: Legok Kondang Lodge yang berlokasi di Ciwidey, Jawa Barat. Bagi yang bingung, Ciwidey ini dua jam dari Kota Bandung, tepatnya menuju ke arah Situ Patenggang. Dengan bantuan Google Maps atau Waze, dijamin sampai. Karena sayapun demikian :)

Gimana Yah Kesananyah

Saya, tiga orang teman kantor, seorang asisten rumah tangga dan anak saya, si Ishbir, pergi dengan menggunakan kendaraan pribadi dengan saya sebagai supir utama dan satu-satunya (fiuh). Karena sharing cost dengan tiga teman kantor tadi, jadi biaya transportasi enggak terlalu bikin sedih. Kurang lebih isi bensin full tank 2 kali (ketika berangkat dan akan pulang) dan biaya tol PP (mungkin sekitar IDR140.000 untuk kendaraan kecil). Rutenya persis seperti akan ke Bandung, hanya saja untuk ke Ciwidey saya sarankan dengan sangat untuk keluar di pintu tol Kopo, kecuali kamu berniat jalan-jalan (atau menikmati rudetnya lalu lintas) di dalam Kota Bandung. Selepas keluar pintu tol Kopo, disinilah peran Google Maps atau Waze, karena sayapun enggak hapal arah-arahnya :) Eh iya, kalau Waze menganjurkan lewat jalur yang "aneh", diikutin aja. Karena jalur ke Ciwidey dari Kopo itu relatif macet dan rudet, sehingga jalur alternatif yang diberikan Waze sangat membantu.


Naik kendaraan pribadi ini cukup memakan waktu lama dan menguras stamina supir (hiks). Perjalanan memakan waktu sampai dengan 5 jam. Itupun dengan menggunakan mental supir travel dan bis AKAP ketika di jalur tol Purbaleunyi dan Cikampek. Kalau ikutan antri manis kayak bebek, mungkin bisa 6 jam :( Jadi, kalau bawa anak balita, bisa dipersiapkan segala sesuatunya supaya balita ndak bosan. Ishbir sih saya sogok nonton YouTube, meskipun mamaknya ini harus merelakan kuota 1 GB terpakai sepanjang perjalanan PP rumah-Ciwidey

Sampai di Legok Kondang, mobilmu nggak akan parkir persis di areal mereka, tapi parkir di halaman rumah penduduk sesuai instruksi dari mas-mas Legok Kondang. Setelah parkir, akan ada mobil yang menjemput kamu beserta seluruh bagasi dan mengantarkan ke areal glamping. Jadi, kalau  bawa mobil pribadi, siapkan mental untuk parkir jauh dari tempat menginap ya. Jangan lupa kunci setir, walaupun saya yakin aman sih. Di areal glamping saya sempat lihat beberapa mobil parkir. Mungkin bisa ya parkir langsung di lokasi,  hanya saja keterampilan menyetirnya harus oke sih, karena jalannya berbatu, curam dan licin. Saya sih mending parkir di bawah, demi keamanan bersama dan menghindari merusak mobil sendiri :)

Mobil jemputannya kayak gini, nih.
Kalau enggak naik kendaraan pribadi dan kamu dari Jabodetabek, bisa menggunakan transportasi jenis apapun yang bisa mengantarkan sampai Kota Bandung. Pilihannya banyak yah, mulai dari travel sampai kereta. Tapi kalau saya baca dari web ini sepertinya enakeun naik kereta kemudian menuju Kopo untuk lanjut naik mobil Elf tujuan terminal Ciwidey dan lanjut angkot warna kuning arah Kawah Putih. Legok Kondang lokasinya sebelum Kawah Putih, jadi pasti ngelewatin.... gangnya aja. Iyaaahh, cuma lewat depan gangnya ajah. Makanya kudu janjian sama mas-mas dari Legok Kondang. Nggak usah malu atau sungkan karena mereka helpful dan sabar banget kok jawab pertanyaan bawel kita. Hahahaha.

Berapa Harganya?

Kami menyewa tenda tipe Deluxe Tent seharga IDR1.200.000 dan karena Deluxe Tent kapasitasnya hanya 4 orang, kami tambah 1 extra bed seharga IDR500.000. Oiya, Deluxe Tent okupasinya dibatasi hanya sampai maksimum 5 orang.


Gimana sih Tendanya?

Akomodasinya sebetulnya nggak full tenda. Bangunannya dibuat dari kayu dengan dinding setinggi 1 meter dan sisa dinding serta atap dibuat dari kain tebal (sejenis kanvas, mungkin?). Supaya nggak langsung terkena air hujan, seluruh tenda dibuatkan sejenis kanopi dari bahan membran. Jadi, dijamin aman, nyaman dan nggak ringkih. Luas tenda mungkin sekitar 5x8 meter ya, saya kurang tahu persisnya, tapi sangat layak untuk dihuni 5 orang dewasa dan 1 anak balita. Legaaaa. Kasurnya terdiri dari 1 kasur king size dan 3 kasur ukuran single (kalau nggak nambah extra bed, kasur single hanya disediakan 1 ya) . Masing-masing kasur sudah dilengkapi dengan selimut. Di dalam tenda terdapat kamar mandi sangat layak, tertutup dan dilengkapi fasilitas pemanas air. TV juga tersedia dengan sambungan ke cable TV tapi seingat saya kurang interaktif ya pilihan channelnya jadi saya sangat menyarankan untuk membawa flash drive berisi film-film seru untuk ditonton bersama atau sekalian bawa DVD player. 


Begini kurang lebih suasana Deluxe Tent. Yang di belakang itu bagian belakang yang menghadap kolam, bukan pintu keluar.
Deluxe Tent tampak dari bagian belakang ke arah pintu keluar. Luas kan?

Dingin Nggak Disana?

Jawabannya: dingin banget! Apalagi kami berkunjung di periode hujan, jadi sepertinya dinginnya makin menjadi. Cuaca dan suhu dingin ini yang membuat kami banyak berada di dalam tenda. Itulah kenapa saya rekomen bawa film, karena lumayan garing juga kalau hanya diam di dalam tenda, perlu ada alternatif hiburan.


Meskipun disediakan selimut di setiap kasur yang seharusnya cukup menghangatkan semua orang, tapi karena dingin banget saya menyesal tidak menurunkan bed cover dari mobil. Pasti akan jauh lebih nyaman tidur dengan selimut dobel :)

Disana Ngapain Aja?

Seperti yang sebelumnya saya ceritakan, kebetulan saat menginap di sana cuaca mendung dan hujan. Jadi hampir ndak ada yang bisa dilakukan. Jika cuaca cerah, sebetulnya bisa jalan-jalan sekitar areal glamping yang luas, bisa ikutan BBQ malam hari dan ada spot fotogenik sejenis dermaga yang ada di bibir tebing di areal atas glamping. Seru! Dengan cuaca yang gloomy selama di sana, kami cuma sempat mencicip BBQ dan malam di lapangan di depan tenda (paket BBQ IDR95.000/orang, harga makanan lainnya menurut saya sih affordable dan rasanya enak) dan jalan-jalan sebentar di pagi hari setelah sarapan. Jalan-jalan ke dermaga tebing ituuu. Pas sampai di atas, baru tahu ternyata itu sejenis sunrise balcony, bisa nonton matahari terbit kalau saja cuaca cerah. Sayang, deh. Padahal tempatnya asik, instagrammable dan ada tempat buat duduk-duduk sambil ngopi dan ngemil pisang goyeeengg~~ Ini mah tandanya harus ke sana lagi ketika cuaca cerah (alasan).


Ini sunrise balcony-nya! Sayang cuaca gloomy dan berkabut, padahal gambar diambil pukul 9 pagi, lho
Suasana makan malam di halaman depan tenda
Makan Siang Dimana?

Waktu awal arrange itenerary, saya cukup susah memperoleh referensi tempat makan yang oke di sekitar Legok Kondang Lodge ini. Hanya ketemu satu tempat makan yang lagi happening sekali, yang kebetulan juga masih satu manajemen dengan Legok Kondang Lodge, berlokasi di tepi Situ Patenggang bernama Phinisi Resto. Di areal Phinisi Resto ini juga ada glamping-nya, lho. Kapan-kapan pengen coba sih, tampaknya seru karena di tepi Situ Patenggang.


Phinis Resto tampak depan.
Kami makan di Phinisi Resto hari Sabtu sebelum check in ke Legok Kondang. Tiba di sana pukul 1 siang dan sudah lapaaaarrr sekali. Sayang, resto sangat penuh dan cukup sulit mendapatkan meja untuk makan. Menu di restoran ini adalah masakan Sunda dan ada opsi cemilan seperti pisang bakar tapi saya belum sempat coba, sih. Overall, rasa masakan enak. Hanya kebersihan resto dan kesigapan awaknya kurang menurut saya. Saran saya sih, kalau mau makan siang disini jangan datang dengan kondisi perut lapar, supaya nggak terlalu emosi menunggu meja kosong :) Dari sisi harga, bagi saya masih affordable, kira-kira IDR50.000 per orang. Tapiii, pemandangannya memang worth the wait sih, bagussnyaaaa~~~



Hari Minggu setelah check out, kami harus makan siang dulu sebelum "turun" ke Kota Bandung. Karena saya nggak punya referensi apa-apa, akhirnya cek ke Google Maps dan memutuskan untuk makan di Restoran Saung Gawir karena lokasinya paling dekat dengan Legok Kondang. Dan hasil pilihan random nan mendadak ini ternyata... sangat memuaskan! Makanannya enak, disajikan cepat, meja dan saung makan banyak sehingga nggak perlu antri padahal pengunjung banyak dan tepat di waktu makan siang serta harga yang sangat bersahabat. Kalau ndak salah ingat, kami makan berlima dengan 1 balita hanya habis kurang lebih IDR360.000.

Makan siang di Saung Gawir, Ciwidey
Gimana sih Secara Keseluruhan?
Liburan di Legok Kondang Lodge dan areal Ciwidey menurut saya sih recommended. Akan lebih asyik lagi kalau waktunya diperpanjang minimal jadi 2 malam. Pasti lebih seru, bisa eksplor Situ Patenggang dan Kawah Putih. Jarak yang jauh mungkin bisa diakali dengan pergi di hari kerja, supaya jalanan nggak terlalu macet dan supir bisa menghemat energi (untuk injek kopling, hahahah). Cocok untuk liburan dengan anak-anak mulai usia balita yang sudah cukup mandiri. Kalau anaknya masih under 2 tahun mungkin akan lebih melelahkan buat yang asuh ya, apalagi areal di Legok Kondang Lodge berkontur naik turun, banyak undakan, bebatuan dan selokan. Kalau bayi dibiarkan lepas kesana kemari, takutnya ada potensi cidera.

Oh iya, di Legok Kondang Lodge nggak ada kolam renang yaaa. Jadi, atraksi anak-anak hanya camping ground yang luas dan bisa untuk mereka berlarian dan api unggun di malam hari (anak saya seneng banget lihat api unggun). Akan sangat membantu kalau orangtua membawa beragam mainan dari rumah, seperti sepeda, bola atau mungkin sekalian bawa kolam pompa  yang kecil untuk anak-anak main air (kalau mereka tahan dinginnya yaaa, hihihihi).

Sekian cerita liburan atau jalan-jalan saya, semoga jadi referensi yang memudahkan kamu buat memutuskan untuk liburan di Legok Kondang Lodge atau areal Ciwidey ya!

Lots love,
Tita



Mobil jemputan yang dijamin mumpuni menempuh medan menuju Legok Kondang Lodge.
Di belakang kami itu areal camping ground untuk Deluxe Tent.
Deretan Deluxe Tent tampak dari Resto. Ini bagian belakang tenda yang menghadap ke kolam.

2 komentar: