Jumat, 31 Oktober 2008

'tempat nyaman'

selamat malam,

hari ini saya menghabiskan waktu dengan seorang teman.
teman yang..em..nggak bisa dibilang dekat sekali, tapi saya merasa dia adalah salah satu 'tempat nyaman' saya.

tiba-tiba saya merasa belajar sesuatu..

saya seperti tersedot ke masa lalu, tepatnya ketika saya SMP dan SMU. ketika itu, saya selalu punya gang alias peer group. kemana pun saya selalu bersama-sama teman satu peer saya, hampir tidak pernah dengan yang lain, walaupun teman sekelas. dampaknya, saya suka bengong sendirian kalau temen-temen satu peer group saya sedang tidak ada. saat itu bukannya saya tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain, tapi tepatnya saya 'enggan' bersosialisasi dengan yang lain. kalaupun ada ngumpul-ngumpul bareng dengan orang lain diluar peer group, saya akan merasa seperti ikan lele yang ditaruh di dalam kolam bersih, kehilangan jati diri. ujung-ujungnya jadi nggak nyaman sendiri dengan suasana.

ingatan saya mulai menyentuh saat awal-awal di kampus..

saya juga masih seperti waktu SMA dan SMP. parahnya, saya sampai tidak hapal teman satu kelas saya. waktu itu yang saya ajak bicara dan pergi main hanya beberapa orang teman. lagi-lagi kebiasaan ber-peer group muncul lagi tanpa disadari.

sekarang,
saya mahasiswi tingkat 4 dan saya masih setia dengan teman-teman dekat saya saat di semester I. tapi ada banyak perbedaan dengan saya waktu di SMP atau SMA. saya mulai bisa masuk ke komunitas lain tanpa ada satupun teman peer saya yang menemani. saya mulai bisa survive di dalam komunitas lain, hal yang sebelumnya nggak pernah sanggup saya lakukan. dan yang terkeren menurut saya, saya bisa punya banyak 'tempat nyaman', salah satunya dengan teman saya yang saya ceritakan di awal tadi.

sekarang..
saya merasa kemana pun saya pergi, saya nggak perlu khawatir karena saya punya banyak 'tempat nyaman' untuk sekedar mampir, 'nyampah' sampai pinjam uang.
mungkin ini yang namanya 'grow up'.
saya sendiri perlu menelaah dan mengingat lebih jauh kenapa saya bisa sukses membangun banyak 'tempat nyaman'.

Regards,
Tita

2 komentar:

  1. tita yg maniss (dpt pahala yah gw bilang ky gni..he)
    td dah baca artikelnya.. jadi sbenarnya lo tuh mngalami apa yang di sebut alienasi dari kelompok saat masuk bangku kuliah yang memaksa kita untuk mngenal satu dan yg lainnya dalam kerangka struktur label "mahasiswa"

    ktika semua itu terjadi, harus ada pngendalian diri tuk mngenal apa yg di sebut teman dan apa yang di sebut lingkungan..

    influence environmental tuh berpengaruh thd pembangun diri kita, semuanya brjalan dinamis (tha..kta dosen gw yg gw dngerin smbari ngantuk2..he)

    tetapi kecenderungan perempuan itu terlalu besar untuk membuat grup interest krn perempuan cnderung memiliki sense of belonging yg sama..

    gw juga prnah nulis ttg gadis gankster sbg pnyakit pergaulan gthu deh, wktu itu artikel di foolow up sama media jurusan kmpus , klo mw liat di scercaharapan.blogs.friendster.com
    key

    BalasHapus
  2. nah itu ki yang bikin gue aga senang dengan kondisi sekarang krn gue tau itu kind of rare situation buat perempuan untuk 'ga pny siapa2'.
    jadi,
    bahagialah gue ketika ternyata eh, gue fine ko ga sama siapa siapa ^^

    BalasHapus