Kamis, 14 April 2011

Kuku Rusak

Sudah kurang lebih 3 bulan saya menganggur. Tidak punya pekerjaan dalam arti yang membuat saya tergolong ke dalam kategori pengangguran dalam buku Geografi dan juga tidak ada pekerjaan dalam pandangan mamak yang mungkin menurut beliau saya seharusnya memasak atau membereskan rumah.

Sudah kurang lebih 2 bulan saya punya perasaan aneh yang sulit dibedakan antara patah hati atau kesepian. Kenapa sulit? Karena kasus kali ini saya ditinggalkan setelah beberapa masa bersama. Bukan beberapa hari naksir lalu cinta ditolak. Dua hal itu tipis, saudara-saudara. Dan untuk mengobatinya, penting untuk tahu persis penyakit mana yang kita derita.

Dan sudah kurang lebih 1 bulan saya selalu menonton drama seri Korea. Ah. Ini menyenangkan sekali, lho. Cerita dengan plot yang hampir sama tetapi bisa memberikan perasaan yang berbeda. Cerdas. Walaupun saya tidak pernah setuju dengan para laki-lakinya yang berpakaian terlalu feminin, apalagi berpayet.

Tiga hal diatas memang agak jauh berbeda. Tapi dampaknya sama: kuku rusak.

Sebagai seorang perempuan yang bukan ibu rumah tangga yang wajib mencuci baju, piring bahkan mobil, kuku-kuku saya belakangan tampak sangat parah. Bahkan lebih parah daripada pembantu saya yang dialihtugaskan melakukan pekerjaan-pekerjaan diatas oleh mamak saya. Sehingga, 3 bulan ini, terpaksa kuku-kuku saya dipotong sangat pendek. Mengantisipasi kerusakan lebih parah.

Menjadi menganggur membuat saya mempunyai waktu bengong terlalu banyak. Dan hal favorit yang saya lakukan disaat bengong adalah merusak kuku-kuku saya termasuk kulit di pinggirannya.

Menjadi bingung antara patah hati atau kesepian membuat saya sering kesal dan ingin merusakkan sesuatu. Dan yang paling mudah dan aman untuk dirusak adalah kuku-kuku saya termasuk kulit di pinggirannya.

Menonton drama seri Korea membuat saya gugup dan seru sendiri dengan ceritanya yang naik turun seperti roler koster. Kondisi begini selalu membuat saya melampiaskan dengan merusak kuku-kuku saya termasuk kulit di pinggirannya.

Sehingga, saya menjadi orang yang mudah ditebak. Lihat saja kuku-kuku saya. Pilihannya cuma tiga diatas, atau dua diantaranya atau salah satunya. Untuk hitungan probabilitas matematisnya, silahkan nonton film 21 yang ada Kate Bosworth di dalamnya.

2 komentar:

  1. nasehat emak gue ke abang "cari istri yg kukunya ga panjang, tandanya dia ga bisa urus rumah"

    *ya kali lo nyebokin anak pake kuku panjang, besot yang ada

    BalasHapus