Media banyak bahas soal royal wedding William-Kate. Mengingatkan saya akan sosok yang membayangi kehidupan keluarga kerajaan Inggris. Tampak nggak eksis, tapi mengikuti. Persis seperti bayangan.
Tepatnya, bayangan Pangeran Charles.
Camilla.
Setelah saya pikir-pikir, saya iri dengan Camilla.
Banyak alasan untuk iri dengan seorang Camilla. Tapi, satu yang paling saya irikan: bahwa dia membuat seorang pria tidak mampu berpaling darinya.
Diana boleh pernah menjadi istri seorang Charles. Seluruh dunia mengakuinya. Digandeng dan disun pipi di setiap acara resmi. Menggunakan baju menawan dan dikawal belasan penjaga. Secara terang, tidak ada satupun perempuan yang tidak iri dengan Diana. Seperti seorang Cinderella yang melompat keluar dr halaman buku cerita.
Lalu apa Camilla?
Bahkan di masa perceraian dan meninggalnya Diana, makin banyak tim kontra-Camilla. Merebut suami orang lah. Perempuan murahan lah. Jahatnya mungkin ada yang komen (saya sih, sebenernya): ih, apa cantiknya? Udah tua! Ya. Kalau dibandingkan dengan Diana, Camilla memang tidak seujung kuku kecantikannya. Usia pun jauh. Apalagi popularitas. Camilla seperti tak punya 'apa-apa' jika disandingkan dengan seorang Diana.
But, wait. Seperti tweetnya The Icha Rachmanti (@cintapuccino): she has his heart.
Setelah beberapa menit saya berpikir tentang ini, hmm, nggak ada gunanya iri. But I think, there is a moral instead. Apa? Seseorang mungkin terlihat punya segalanya, tapi itu baru 'mungkin'. Karena manusia bukan danau atau laut menurut saya. Sehingga permukaannya belum menunjukkan apa-apa soal 'dalamnya'.
Inilah kenapa saya perlu berhenti iri sama orang lain. Juga berhenti benci. Apa yang saya lihat di permukaan, yang membuat saya iri atau benci, belum tentu merupakan representasi terbaik dari seseorang. 'Dalamannya' bisa lebih parah atau lebih baik. Dan bisa saja 'dalamannya' membuat rasa iri dan rasa benci itu seperti terimbangi. Saya bukan Maha Tahu. Dan berpikir jelek itu bikin keriput di ujung mata lebih cepat datang. Jadi, saya pilih positive thinking sebagai jalan teroke.
Mohon maaf atas kedangkalan akal :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar